Profil Desa Sindangwangi
Ketahui informasi secara rinci Desa Sindangwangi mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Sindangwangi di Kecamatan Bantarkawung, Brebes, merupakan wilayah agraris strategis dengan potensi besar pada sektor pertanian, terutama padi dan kopi. Didukung oleh Bendungan Patahunan dan rencana pembangunan Waduk Cipamali, desa ini siap bertumbuh.
-
Lumbung Padi dan Kopi Unggulan
Sindangwangi dikenal sebagai penghasil "Beras Jetak" yang berkualitas dan kini merintis pengembangan "Kopi Alam Segara" sebagai komoditas baru yang menjanjikan
-
Pusat Pengairan Strategis
Keberadaan Bendungan Patahunan dan rencana pembangunan Proyek Strategis Nasional Waduk Cipamali menjadikan Sindangwangi sebagai simpul vital untuk ketahanan air dan irigasi di wilayah Brebes selatan
-
Perpaduan Alam dan Pembangunan
Desa ini memiliki topografi perbukitan yang indah dengan potensi wisata alam di sekitar Gunung Geulis dan Lembah Gajah Mungkur, yang dikembangkan secara seimbang dengan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah desa

Desa Sindangwangi, yang terletak di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menjelma menjadi salah satu desa dengan peran vital di bagian selatan Brebes. Berada di kawasan perbukitan yang subur, desa ini tidak hanya menjadi penopang utama sektor pertanian di tingkat kecamatan, tetapi juga diproyeksikan sebagai lokasi proyek infrastruktur air berskala nasional. Dengan perpaduan antara kekayaan alam, masyarakat yang tangguh dan perencanaan pembangunan yang terarah, Sindangwangi secara konsisten menunjukkan potensinya sebagai wilayah yang dinamis dan prospektif.
Kombinasi antara sektor pertanian yang telah mengakar kuat dan geliat pembangunan infrastruktur modern menempatkan Sindangwangi pada posisi yang unik. Di satu sisi, desa ini mempertahankan tradisi agrarisnya sebagai lumbung padi berkualitas. Di sisi lain, pemerintah desa bersama lembaga terkait terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan dan pembangunan fasilitas publik. Artikel ini akan mengulas secara mendalam profil Desa Sindangwangi, dari kondisi geografis dan demografis, hingga potensi ekonomi dan dinamika sosial yang membentuk wajah desa saat ini.
Geografi dan Demografi
Secara geografis, Desa Sindangwangi terletak pada koordinat sekitar 7°9′50″ Lintang Selatan dan 108°53′51″ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan daerah perbukitan dengan kontur tanah yang bervariasi, dihiasi oleh hamparan sawah produktif yang menjadi pemandangan utama. Luas wilayah Desa Sindangwangi mencapai 1.885,46 hektar atau sekitar 18,85 kilometer persegi, mencakup kurang lebih 9% dari total luas Kecamatan Bantarkawung.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Brebes, jumlah penduduk Desa Sindangwangi tercatat sebanyak 9.094 jiwa, yang terdiri dari 4.651 penduduk laki-laki dan 4.443 penduduk perempuan. Data Sensus Penduduk 2020 juga menunjukkan angka yang tidak jauh berbeda, yakni 8.981 jiwa. Dengan luas wilayah tersebut, kepadatan penduduk di Desa Sindangwangi diperkirakan mencapai 482 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat persebaran penduduk yang cukup merata untuk sebuah kawasan pedesaan.
Secara administratif, wilayah Desa Sindangwangi terbagi menjadi enam dusun atau pedukuhan yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Keenam dusun tersebut ialah Dusun Jetak, Sindangwangi Anyar (Baru), Sindangwangi Lawas (Lama), Cipancur, Babakan, Marenggeng, dan Ciheuleut. Batas-batas wilayah desa ini telah ditetapkan secara resmi melalui Peraturan Bupati Brebes Nomor 45 Tahun 2020 tentang Penetapan dan Penegasan Batas Desa. Berdasarkan peraturan tersebut, Desa Sindangwangi berbatasan langsung dengan desa-desa tetangganya di dalam Kecamatan Bantarkawung, seperti Desa Jipang, Desa Terlaya, dan Desa Pengarasan, yang menciptakan interaksi sosial dan ekonomi yang erat antarwarga.
Pemerintahan dan Kelembagaan Desa
Roda pemerintahan di Desa Sindangwangi berjalan secara aktif dan terstruktur di bawah kepemimpinan Pemerintah Desa, yang terdiri atas Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Kelembagaan ini berfungsi sebagai motor penggerak utama dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan, pelayanan publik, serta pemberdayaan masyarakat. Kantor atau Balai Desa menjadi pusat administrasi dan pelayanan bagi seluruh warga. Pada tahun 2023, Pemerintah Desa Sindangwangi telah melaksanakan peletakan batu pertama untuk pembangunan balai desa baru yang lebih representatif, sebuah langkah yang diambil untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan kerja aparatur desa.
Pemerintah Desa Sindangwangi menunjukkan komitmen tinggi terhadap kesejahteraan sosial warganya. Hal ini tecermin dari berbagai kegiatan penyaluran bantuan sosial yang rutin dilaksanakan, seperti Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Berdasarkan catatan pemberitaan hingga Mei 2025, penyaluran BLT-DD dilaksanakan secara berkala dan transparan, menyasar keluarga penerima manfaat (KPM) yang telah terdata. Kegiatan ini sering kali dihadiri langsung oleh unsur pimpinan dari Kecamatan Bantarkawung, yang menunjukkan adanya sinergi dan pengawasan yang baik antara pemerintah desa dan tingkat kecamatan.
Selain lembaga pemerintahan formal, di desa ini juga aktif lembaga kemasyarakatan lainnya seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga pemberdayaan masyarakat, karang taruna, serta kelompok tani yang berperan penting dalam menyalurkan aspirasi dan mengorganisir kegiatan warga. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga menjadi salah satu pilar ekonomi, dengan adanya monitoring berkala dari pihak kecamatan untuk memastikan tata kelola yang baik dan kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Desa (PADes).
Potensi Ekonomi dan Pembangunan
Perekonomian Desa Sindangwangi sangat ditopang oleh sektor pertanian. Lahan sawah yang luas dan subur, didukung oleh sistem irigasi yang memadai, menjadikan desa ini sebagai salah satu produsen beras signifikan di Kecamatan Bantarkawung. Salah satu produk yang menjadi kebanggaan warga lokal yaitu "Beras Jetak," yang dikenal karena kualitasnya. Selain padi, para petani di Sindangwangi juga membudidayakan tanaman palawija seperti bawang merah, bawang putih, jagung, dan singkong. Tanaman-tanaman ini biasanya ditanam setelah musim panen padi sebagai bagian dari pola tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan.
Infrastruktur pengairan menjadi kunci utama keberhasilan sektor pertanian di sini. Bendungan Patahunan, yang terletak di wilayah desa, memegang peranan krusial dalam mengairi sawah tidak hanya di Sindangwangi, tetapi juga di desa tetangga seperti Jipang dan Pengarasan. Lebih dari sekadar fungsi irigasi, Bendungan Patahunan juga dimanfaatkan oleh warga sebagai area rekreasi lokal, tempat memancing, dan lokasi penambangan pasir skala kecil, yang memberikan sumber pendapatan tambahan.
Potensi ekonomi desa ini diperkirakan akan semakin cerah dengan adanya rencana pembangunan Waduk Cipamali. Proyek yang digeser lokasinya ke Desa Sindangwangi ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tampungan air, memasok air baku untuk industri, mengendalikan banjir, serta memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan destinasi pariwisata. Pemilihan lokasi di Sindangwangi didasarkan pada pertimbangan untuk meminimalkan dampak sosial, karena area pembangunan berada di lahan non-permukiman.
Di luar pertanian tanaman pangan, Desa Sindangwangi juga mulai melirik potensi komoditas lain yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satunya ialah pengembangan kopi robusta lokal yang diberi jenama "Kopi Alam Segara". Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya diversifikasi ekonomi desa untuk menangkap tren konsumsi kopi yang terus meningkat dan menciptakan produk unggulan baru yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Pengembangan ini didukung oleh BUMDes yang juga dilaporkan mengelola perkebunan buah di area Lembah Gajah Mungkur, menunjukkan visi ekonomi yang mulai merambah sektor agrowisata.
Kehidupan Sosial dan Pendidikan
Kehidupan sosial masyarakat Desa Sindangwangi sangat diwarnai oleh nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang khas masyarakat pedesaan. Kegiatan kerja bakti, perayaan hari besar keagamaan dan nasional, serta musyawarah desa menjadi sarana untuk mempererat ikatan sosial antarwarga. Aktivitas di masjid, mushala, serta kegiatan karang taruna turut menjadi wadah interaksi dan pengembangan karakter generasi muda.
Di sektor pendidikan, fasilitas di Desa Sindangwangi terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar warganya. Data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menunjukkan keberadaan beberapa lembaga pendidikan formal di desa ini, salah satunya yaitu SD Negeri Sindangwangi 03. Sekolah dasar ini menjadi tumpuan pendidikan formal bagi anak-anak di tingkat dasar.
Selain pendidikan formal, di desa ini juga terdapat Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sindang Asri yang berlokasi di Dusun Jetak. Kehadiran PKBM ini sangat penting karena menyediakan layanan pendidikan non-formal, termasuk program Kejar Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA). Fasilitas ini memberikan kesempatan kedua bagi warga yang putus sekolah atau ingin melanjutkan pendidikan di luar jalur formal, sehingga turut berkontribusi dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di tingkat desa.
Meskipun data terperinci mengenai fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Pembantu (Pustu) atau Pondok Bersalin Desa (Polindes) di tingkat desa tidak secara spesifik tercantum dalam data publik, pelayanan kesehatan dasar bagi warga Sindangwangi umumnya terlayani oleh Puskesmas Kecamatan Bantarkawung dan jaringannya. Pemerintah desa juga secara aktif terlibat dalam program-program kesehatan masyarakat, seperti posyandu untuk balita dan lansia.
Arah Masa Depan: Antara Ketahanan Pangan dan Pariwisata
Menatap ke depan, Desa Sindangwangi berada di persimpangan jalan yang menjanjikan. Dengan fondasi pertanian yang kokoh dan akan diperkuat oleh Proyek Strategis Nasional Waduk Cipamali, desa ini memiliki peluang besar untuk menjadi pusat agribisnis dan ketahanan air di Kabupaten Brebes. Optimalisasi hasil pertanian melalui inovasi, pengolahan pascapanen, dan penguatan jenama produk lokal seperti "Beras Jetak" dan "Kopi Alam Segara" akan menjadi kunci peningkatan nilai ekonomi.
Di sisi lain, potensi pariwisata yang berbasis pada keindahan alam perbukitan, Bendungan Patahunan, dan kelak Waduk Cipamali, membuka horison baru bagi pembangunan desa. Pengembangan agrowisata di Lembah Gajah Mungkur dan ekowisata di sekitar Gunung Geulis dapat dikelola secara profesional oleh BUMDes untuk menciptakan lapangan kerja baru dan sumber pendapatan desa yang berkelanjutan.
Tantangan utama yang dihadapi ialah memastikan bahwa pembangunan masif yang akan datang, terutama terkait proyek waduk, dapat berjalan selaras dengan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dengan pemerintahan yang proaktif dan partisipasi masyarakat yang kuat, Desa Sindangwangi memiliki modal sosial yang cukup untuk mengarungi tantangan tersebut dan mewujudkan visinya sebagai desa yang maju, mandiri, dan sejahtera.